Hiperemesis Gravidarum
dr. Herlina | 23 September 2024
Pada masa kehamilan, mual dan muntah yang sering dialami pada pagi hari merupakan hal yang wajar terjadi. Hal ini disebut dengan morning sickness. Namun, semakin lama keluhan mual dan muntah ini akan semakin berkurang. Lantas, apakah hiperemesis gravidarum sama dengan morning sickness?
Morning sickness dan hiperemesis gravidarum adalah dua hal yang berbeda.
Hiperemesis gravidarum merupakan kondisi medis yang ditandai dengan mual dan muntah yang berlebihan semasa kehamilan yang dapat membuat kondisi kesehatan ibu hamil terganggu. Seperti dehidrasi pada ibu hamil, gangguan elektrolit dan keton di dalam darah, dan dapat menyebabkan penurunan berat badan yang signifikan pada ibu hamil.
Penyebab terjadinya hiperemesis gravidarum pada ibu hamil sering dikaitkan dengan adanya perubahan hormon selama kehamilan seperti hormon hCG (Human Chorionic Gonadotropin) dan masih belum sepenuhnya dipahami, namun ada beberapa faktor resiko terjadinya hiperemesis gravidarum, yaitu :
-
Kehamilan pertama
-
Hamil pada usia Ibu yang sangat muda
-
Obesitas pada ibu hamil
-
Hamil anggur (mola hidatidosa)
-
Hamil anak kembar
-
Faktor genetik, adanya riwayat keluarga yang mengalami kondisi serupa pada saat hamil
-
Pernah mengalami hiperemesis gravidarum pada kehamilan sebelumnya
​
Hiperemesis Gravidarum memiliki beberapa gejala, antara lain mual yang parah, muntah secara terus menerus, turunnya berat badan lebih dari 5% dari berat badan awal, dehidrasi, kelemahan dan kelelahan, gangguan mood, gelisah, depresi serta penurunan konsentrasi.
Penegakan diagnosis hiperemesis gravidarum dapat ditegakkan melalui anamnesis dengan menanyakan riwayat kesehatan ibu hamil, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan darah.
Hiperemesis gravidarum memiliki tingkatan berdasarkan keparahan penyakit, yang ditentukan dengan menggunakan Skor PUQE (Pregnancy-Unique Quantification of Emesis).
​​
​
​
​
​
​
​
​
​
​
​
​​​
Sumber : https://www.alomedika.com/penyakit/obstetrik-dan-ginekologi/hiperemesis-gravidarum/diagnosis
​
Interpretasi skor PUQE yaitu :
-
Jika jumlah skor < 6, maka pasien dengan hiperemesis gravidarum ringan
-
Jika jumlah skor 7 - 12, maka pasien dengan hiperemesis gravidarum sedang
-
Jika jumlah skor 13 - 15, maka pasien dengan hiperemesis gravidarum berat
Lalu, bagaimana untuk penanganan hiperemesis gravidarum pada ibu hamil?
-
Mengubah pola makan dengan mengonsumsi makanan kecil dan lebih sering, serta memilih makanan yang gampang dicerna.
-
Memastikan asupan cairan yang cukup, baik melalui minuman langsung ataupun dengan pemberian terapi cairan infus sesuai dengan anjuran tenaga medis.
-
Dalam kondisi tertentu, dokter mungkin akan meresepkan obat antiemetik untuk mengurangi mual dan muntah.
-
Jika kondisi mual dan muntah pada ibu hamil termasuk kasus yang cukup berat, maka pasien dianjurkan rawat inap untuk memantau kesehatan ibu hamil dan janin.
Hiperemesis gravidarum tidak boleh disepelekan karena dapat mengganggu kesehatan ibu hamil dan janin. Jika memiliki keluhan seperti yang dijelaskan diatas, maka segera konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan sesuai. Konsultasikan keluhan Anda dengan dokter kami hanya di Klinik Satriabudi Dharma Medika. Salam Sehat !
Sumber :
-
RCOG, The Royal College of Obstetricians and Gynaecologist. The Management of Nausea and Vomiting of Pregnancy and Hyperemesis Gravidarum: Green-top Guideline No. 69. RCOG Green-top Guideline No 69. 2016;(1):1–27.
Dapat diakses di https://www.rcog.org.uk/media/y3fen1x1/gtg69-hyperemesis.pdf -
Jennings LK, Mahdy H. Hyperemesis Gravidarum. [Updated 2023 Jul 31]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532917/