top of page

Apakah Ibu Hamil Boleh ke Dokter Gigi?

drg. Refina   |  23 September 2024

beautiful-young-pregnant-woman-posing-studio-dress.jpg

Kehamilan adalah proses seorang perempuan selama sembilan bulan atau lebih membawa embrio dan janin yang berkembang di dalam rahimnya yang disertai dengan banyak perubahan, termasuk perubahan hormonal pada tubuh. Perubahan hormonal pada ibu hamil mempengaruhi rongga mulut dan menimbulkan beberapa keluhan. Keluhan yang sering dialami ibu hamil diantaranya adalah hipersalivasi (air liur berlebihan), gigi berlubang, perdarahan gusi dan gingivitis (peradangan gusi). 

​

Perawatan gigi dan mulut saat hamil tidak hanya aman, namun juga sangat penting bagi ibu dan janin karena kesehatan rongga mulut pada ibu hamil mempengaruhi kondisi janin. Jika ibu hamil terkena infeksi periodontal (infeksi gusi yang dapat menyebabkan kerusakan pada gusi, tulang rahang, dan jaringan lunak di sekitar gusi) maka berisiko untuk melahirkan bayi dengan berat lahir rendah dan mengalami prematur serta menyebabkan kematian janin.

​

Trimester kedua merupakan waktu terbaik bagi ibu hamil untuk melakukan perawatan gigi dan mulut ke dokter gigi. Pada periode ini, tidak terdapat resiko teratogenesis, rasa mual dan muntah sudah menurun, dan uterus belum cukup besar untuk menyebabkan ketidaknyamanan sehingga pada masa ini efektif untuk merawat penyakit aktif dan melakukan perawatan pencegahan terhadap penyakit yang mungkin timbul pada trimester ketiga. Prosedur perawatan gigi dan mulut, pembuatan radiografi gigi, serta penggunaan obat-obatan pada ibu hamil selama perawatan gigi aman dan harus dilakukan dengan mempertimbangkan manfaatnya bagi ibu dan janin.

​

Untuk menghindari masalah kesehatan gigi dan mulut selama fase kehamilan dan mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal pada balita dan ibu hamil, maka harus dilakukan perawatan rutin ke dokter gigi. Berikut beberapa hal yang dapat diterapkan oleh ibu hamil agar kesehatan gigi dan rongga mulut tetap terjaga:

​

  • Menyikat gigi dua kali sehari, 30 menit setelah sarapan pagi dan malam sebelum tidur

  • Membersihkan sela-sela gigi dengan bantuan dental floss atau benang gigi

  • Berkumur-kumur setelah muntah, agar dapat menetralkan asam pada rongga mulut dari cairan muntah untuk mencegah gigi berlubang

  • Hindari obat kumur yang mengandung alkohol

  • Hindari jenis makanan dan minuman yang banyak mengandung gula dan lengket karena dapat mempermudah gigi berlubang

  • Melakukan kontrol rutin ke dokter gigi, terutama bila terdapat keluhan. 

 

Dokter gigi akan mempertimbangkan kehamilan pasien dalam mengambil tindakan perawatan yang diperlukan, serta akan menunda perawatan gigi jika tidak mendesak sampai ibu melahirkan.

 

Sumber : 

​

  1. Wijaksana, I. K. (2019). Dental treatment consideration in pregnant women. Jurnal Kesehatan Gigi, 6(2), 118–125. https://doi.org/10.31983/jkg.v6i2.5488 

  2. Gejir, I. N., & Sukartini, N. K. A. (2017). HUBUNGAN KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT DENGAN TRIMESTER KEHAMILAN PADA IBU HAMIL YANG BERKUNJUNG KE PUSKESMAS KLUNGKUNG I KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2016. Jurnal Kesehatan Gigi (Dental Health Journal), 5(1), 1–5. https://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id/index.php/JKG/article/view/950

  3. Klikdokter. (2015, July 14). Ibu Hamil Tidak Boleh ke Dokter Gigi? KlikDokter. Retrieved September 23, 2024, from https://www.klikdokter.com/ibu-anak/kehamilan/ibu-hamil-tidak-boleh-ke-dokter-gigi?srsltid=AfmBOopz8R4o3mGG1sJk7Gi-4YXny-iS6yKV6nqjr0iyWICEII3dhdB9

bottom of page