Mengenal Kolestrol Baik dan Kolestrol Jahat diDalam Tubuh
dr.Fifin | 19 Feb 2025

Kolesterol adalah lemak berwarna putih dan seperti lilin yang diproduksi oleh tubuh manusia terutama didalam hati. Kolestrol merupakan lemak yang penting namun jika terlalu berlebihan dalam darah dapat membahayakan kesehatan, bila ditinjau dari sudut kimiawi kolestrol diklasifikasikan kedalam golonga lipid (lemak). Agar lipid dapat larut dalam darah, molekul lipid harus terikat pada molekul protein (yang dikenal dengan nama apoprotein, yang sering disingkat dengan nama Apo. Senyawa lipid dengan apoprotein dikenal sebagai lipoprotein. Tergantung dari kandungan lipid dan jenis apoprotein yang terkandung maka dikenal lima jenis liporotein yaitu kilomikron, very low density lipoprotein (VLDL), intermediate density lipoprotein (IDL), low density lipoprotein (LDL) dan high density lipoprotein (HDL).
Kolesterol yang masuk kedalam tubuh manusia melalui makanan di lambung, akan diangkut oleh darah menuju hati atau liver. Dari hati, kolesterol diangkut oleh lipoprotein yang bernama LDL untuk dibawa ke sel-sel tubuh yang memerlukan, seperti sel otot jantung, sel otak dan sel tubuh lainnya untuk dimanfaatkan oleh tubuh. Kelebihan atau sisa kolesterol yang tidak termanfaatkan akan diangkut kembali oleh lipoprotein yang disebut HDL untuk dibawa kembali ke hati yang selanjutnya akan diurai atau didetoksifikasi oleh hati dan dibuang ke dalam kandung empedu sebagai asam (cairan) empedu.
Kolesterol LDL sering disebut sebagai “kolesterol jahat”, karena kolesterol ini mengandung lebih banyak lemak dari pada HDL, sehingga ia akan mengambang di dalam darah. LDL dianggap lemak sebagai lemak jahat karena dapat menyebabkan penempelan kolesterol di dinding pembuluh darah. Sebaliknya, Kolesterol HDL disebut sebagai “lemak baik” karena berfungsi membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah dengan mengangkutnya kembali ke hati, HDL ini mempunyai kandungan lemak yang lebih sedikit dan mempunyai kepadatan tinggi sehingga lebih berat dibandingkan LDL.
Peningkatan kadar LDL relatif meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.
Faktor-Faktor yang dapat menyebabkan peningkatan kolestrol adalah :
1. Faktor genetik : Faktor yang dapat diturunkan, biasanya berpengaruh terhadap konsentrasi HDL dan LDL didalam darah seseorang
2. Faktor usia : Semakin bertambahnya usia aktivitas fisik seseorang cenderung berkurang dan laju metabolisme secara alami akan semakin melambat
3. Kegemukan : Kelebihan energi pada tubuh, mengakibatkan kalori yang ada tertimbun ditubuh dan menjadi lemak
4. Kurangnya aktivitas fisik : Kurangnya olahraga akan meningkatkan kadar LDL
5. Hipertensi : Tekanan darah tinggi yang terjadi pada tubuh akan memompa jantung untuk bekerja lebih keras, aliran darah lebih cepat dari tingkat yang normal. Tekanna yang kuat itu dapat merusak jaringan pembuluh darah itu sendiri. Pembuluh darah yang rusak sangat mudah sebagai tempat melekatnya kolestrol sehingga kolestrol dalam saluran darah pun melekat dan mudah menumpuk
6. Diabetes Melitus : Tingginya gula draah pada seseorang akan meningkatkan kadar LDL dalam darah dan menurunkan HDL
7. Merokok : Merokok mempercepat pembentukan plak pada koroner dan dapat menyebabkan ruptur plak sehingga sangat berbahaya bagi orang dengan aterosklerosis koroner yang luas. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa merokok memiliki efek negatif yang besar pada kadar KHDL dan rasio K-LDL/K-HDL. Merokok juga memiliki efek negatif pada lipid postprandial, termasuk trigliserida. Berhenti merokok minimal dalam 30 hari dapat meningkatkan K-HDL secara signifikan
Kolestrol dibutuhkan oleh tubuh untuk sintesis protein dan lemak, dengan demikian kolestrol tetap dibutuhkan untuk menjaga kelangsungan metabolisme dan keberadaan organ-organ tubuh.
Referensi:
https://kdi-idi.or.id/wp-content/uploads/2024/08/2.-DISLIPIDEMIA.pdf.pdf
http://repository.unimus.ac.id/545/3/13.BAB%20II.pdf
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/6516/4/Chapter%20II.pdf