Pengaruh Minuman Beralkohol Pada Gigi
drg. Refina | 20 Maret 2025

Seseorang dapat dikatakan memiliki gigi yang sehat jika keadaan giginya bersih, rapi, dan terbebas dari segala macam penyakit gigi dan mulut yang didukung oleh kondisi gusi yang sehat. Keadaan gigi yang rusak dan tidak bersih dapat menimbulkan masalah.
Kerusakan jaringan keras gigi selaim karena faktor mikroorganisme atau plak juga dapat disebabkan oleh faktor non-mikroorganisme seperti pada kasus erosi gigi. Erosi gigi adalah kerusakan jaringan keras gigi yang terjadi karena faktor kimia seperti mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung asam atau zat kimia yang dapat menyebabkan jaringan keras gigi terkikis.
Demineralisasi email gigi dapat terjadi jika email gigi pada kondisi asam atau pH di bawah 5,5. Semakin rendah pH atau semakin asam keadaan di rongga mulut maka reaksi pelepasan ion kalsium dari email gigi semakin tinggi sehingga menyebabkan email gigi terkikis.
Alkohol merupakan salah satu minuman yang terkenal di seluruh dunia. Konsumsi alkohol memiliki dampak yang merugikan dari segi kesehatan maupun sosial salah satunya dapat merusak jaringan keras gigi. Berbagai literatur menyatakan bahwa alkohol mempengaruhi kondisi jaringan periodontal dan menyebabkan iritasi gusi.
Konsumsi alkohol dalam jangka waktu lama dapat mempengaruhi kondisi sistemik tubuh sehingga kekebalan tubuh terhadap infeksi menurun yang meningkatkan resiko terjadinya periodontitis. Dehidrasi yang disebabkan oleh konsumsi alkohol membuat terjadinya penumpukan plak bakteri pada gigi.
Alkohol juga dapat menyebabkan pembengkakan pada kelenjar air liur sehingga terjadilah penurunan sekresi air liur dan membuat menurunnya efek self cleansing air liur pada rongga mulut. Hal tersebut membuat akumulasi debris dan plak meningkat dan menjadi faktor utama penyebab gingivitis dan periodontitis (Khairnar et al., 2017).
Menurut literatur, para pengonsumsi alkohol juga memiliki resiko kehilangan gigi. Selain alkohol, minuman tuak manis yang mengandung alkohol dan asam juga dapat menyebabkan masalah pada gigi, adapun kandungan pada tuak manis meliputi air (88,8%), karbohidrat dalam bentuk sukrosa (11,8%), protein (0.23%), lemak (0,02%), dan mineral (0,03%). Minuman tuak pahit memiliki pH asam dan mengandung alkohol 4-5 %. Kandungan pada minuman tuak juga diduga menyebabkan pengikisan jaringan keras gigi yaitu erosi (Lembang, 2013).
Pemberian edukasi kesehatan gigi dan mulut diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kemampuan dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut terutama kepada orang-orang yang mengkonsumsi alkohol.
Sumber :
1. Priyambodo, R. A., & Dahniar. (2017). Pengaruh Mengonsumsi Minuman Tuak Terhadap Erosi Gigi di Desa Marioriaja Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng. In Vol. 16 No. 2 Tahun 2017 [Journal-article].
2. Hervina, D., Syahriel, I. D. (2020). Gambaran Status Kebersihan Gigi dan Mulut Serta Perawatan Periodontal Pada Remaja yang Mengkonsumsi Alkohol. [Journal-article]. Jurnal Bakti Saraswati, 09(02), 120–121.